Rabu, 15 April 2009

DIMENSI-DIMENSI PENGEMBANGAN KREATIFITAS
Oleh: Maswa

Bakat merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kita dapat saja nenjadikan bakat menjadi barang yang tidak berguna, atau kita dapat pula membangunnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menyuburkan imajinasi kita dan memberinya latihan-latihan.
Bakat dapat dikembangkan, adalah pernyataan yang dapat dipercaya dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Sudah sejak jaman dahulu para psikolog atau semua orang menerima ajaran yang berpendpat bahwa setiap kemampuan dasar, dapat dilatih bahkan potensi yang rata-rata juga dapat dikembangkan dengan melakukan latihan-latihan. Mengenai efek latihan terhadap ingatan, banyak orang yang berlatih secara ajeg, telah mmpu melipatgandakan kemampuan mereka untuk mengingat kembali.
Bahkn sifat-sifat emosional yang sagat jelas, dapat dirubah menjadi lebih baik dengan melakukan latihan. Semakin banyak kita melakukan keramahan, kita pun menjadi semakin ramah. Dengan praktek-praktek kegembiraan, kita sendiri akan menjadi semakin gembira. Bahkan rasa humor pun dapat dikembangkan dengan melakukan latihan-latihan. Mencoba melakukan kegiatan seperti ini, memang tidak terlalu sukar dan terbukti sangat efektif.
Ltihan diperlukan bagi kita adalah untuk mengembangkan jiwa dan raga. Untuk menciptakan otot agar dapat kuat perlu dilatih, dan digunakan. Semakin sering otot kita gunakan, maka akan semakin kuat. Aktivitas dapat membuatnya kuat, buknnya malah menjadikannya barang kita itu rusak. Seperti otot, dan organ-organ tubuh yang lain, intelegensi dan perasa moral menjadi atrophia karena membutuhkan latihan-latihan.
Ketika shakespeare membicarakan ” keuntungan latihan yang baik” Ia menyatakan bahwa, tingkat nilai latihan itu bervariasi. Tetapi, tentu saja yang terbaik dari semua latihan adalah perbuatan yang benar-benar nyata, yaitu perpaduan yang serasi antara usaha dan imajinasi. Jadi kemampuan kreatif dapat dipelihara atau disegarkan kembali. Atau bahkan kemampuan itu sebenarnya dapat diberi rangsangan untuk berkembang.

Pengalaman adalah Bahan Bakar Pencetusan Ide
Untuk mengembangkan kreatifitas, pikiran tidak hanya perlu mendapatkan latihan saja, tetapi juga harus diisi dengan bahan-bahan yang dapat menjadi sarana untuk pencetusan ide. Bahan yang terbaik untuk pencetusan ide adalah pengalaman.
Pengalaman yang pernah dilakukan sendiri merupakan bahan bakar yang terkaya, karena pengalaman ini cenderung selalu kita ingat dan akan muncul setiap diperlukan. Pengalaman yang dialami sendiri seperti membaca, mendengarkan atau melihat, merupakan bahan yang kurang menguntungkan.
Melancong adalah jenis pengalaman yang dapat menghidupkan imajinasi. Tempat-tempat yang bersejarah atau indah, tetap hidup dalam ingatan kita dan memperkuat kemampuan asosiasi. Dengan begitu kuatnya sehingga setelah bertahun-tahun kemudian, mungkin kita dapat mencetuskan ide yang tidak akan pernah terpikirkan jika kita tidak pernah pergi ke mana-mana atau tidak pernah melihat apapun. Ini dapat membantu mengembangkan kemampuan imajinatif, bukan hanya dalam diri anak, tetapi juga dalam diri orang tua. Mengenai keberhasilan dari perjalanan, banyak kasus atau contoh orang-orang yang terkenal, lantaran dari hasil kegiatan semacam itu.
Apakah perjalanan itu merupakan perjalanan keluar daerah atau perjalanan menuju daerah pinggiran. Ini merupakan bekal tambahan bagi pengalaman kita. Jadi dalam hal ini juga merupakan tambahan bagi pengetahuan seseorang dan untuk menumbuhkan ide, dengan dibantu oleh imajinasi. Di sisi lain, perjalanan dapat membuka dan memperluas cakrawala berpikir kita, sehigga pada gilirannya akan memperbesar pencetusan ide.
Hubungan pribadi juga mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan, dan dapat merangsang imajinasi. Hubungan ini khususnya dengan anak-anak. Masa usia kanak-kanak yang mempunyai hubungan sosialisasi dengan teman sebayanya, akan mampu menumbuhkan banyak pengalaman, terutama dalam perkembangan perbendaharaan bahasanya. Anak yang tumbuh di lingkungan orang dewasa juga sangat mendukung daya keberanian, dan juga mampu menumbuhkan daya kreasi dan imajinasinya. Hal ini sering terbukti dalam kehidupan sosial, anak yang terlahir dari orang kaya, akan tumbuh keberaniannya. Anak yang terlahir dari keluarga terdidik akan mempunyai kecenderungan pandai, karena belajar dari orang tuanya.
Orang yang pekerjaannya setiap hari berhubungan dengan anak-anak, memberikan bukti yang nyata bahwa, orang dewasa dapat mengembangkan imajinasinya sebagai hasil kerjasamanya dengan anak-anak. Guru TK atau Sekolah Dasar yang tingkatannya masih rendah, merupakan orang yang mempunyai tingakat kreatifitas yang luar biasa. Para penguji bakat (aptitude testar) melaporkan bahwa 58 % dari mereka itu mempunyai tingkat imajinasi yang luar biasa, jika dibandingka dengan kelompok pekerja lainnya.
Untuk mendapatkan bantuan yang kreatif dari anak-anak, kita harus sepenuhnya melakukan hubungan dengan mereka, secara mental mereka juga harus mempunyai hubungan yang erat.
Doktor Rudolf menyimpulkan bahwa nilai kreatif dari hasil hubungan dengan anak-anak umumnya tergantung pada sikap orang tuanya. Jika kita berbicara dengan sikap meremehkan anak-anak, ia akan segera mengetahuinya dan segera membungkam kita. Jika kita membuang imajinasi sebagai orang dewasa, kita akan menemukan suatu dunia yang sangat menggembirakan bersama dengan anak-anak.

Permainan Dapat Memecahkan Teka-teki
Rata-rata orang menghabiskan waktu senggang dengan permainan. Beberapa dari permainan ada yang dapat membantu untuk mengembangkan imajinasi. Dan ada juga permainan yang mengandung istilah kreatif. Ini pun banyak ditentukan bagaimana kita memainkannya. Misalnya, degan bermain catur seseorang menjadi ”book player”, artinya pemain-pemain bermain berpedoman pada buku pedoman, dan melakukan semua gerakan berdasarkan ingatan semata. Kita dapat menjadikan setiap perpindahan bidak secara kreatif. Ada seseorang pemain catur bercerita, ”saya tidak melakukan perpindahan bidak berdasarkan hafalan saja, tetapi saya mencoba memikirkan secara teliti dan dengan cra-cara baru serta mantap, untuk mendapatkan kemenangan. Permainan seperti ini menjadikan lebih menyenangkan dan merupakan latihan mental yang lebih baik”.
Beberapa orang yang lain lagi berpendapat, bahwa permainan memberikan latihan kreatifitas yang lebih benar. Dalam bermain catur, setiap bidak mempunyai gerakan yang berlainan dan aneh serta kompleks. Dan keuntungan yang dapat diperoleh dari masing-masing pemain apabila mempunyai kecerdasan yang tinggi.
Permainan yang baik lagi adalah yang sekarang kita kenal dengan tebak menebak, tebak terka atau pesona. Permainan seperti ini memberikan kesempatan kepada pemain dan semua peserta bahkan penonton untuk melakukan upaya kreatif. Permainan ini tidak hanya menantang kecerdasan orang yang mengajukan pertanyaan, tetapi juga membuat penontonnya harus berusaha keras untuk mengimajinasikan atau menebak arti setiap isyarat dan ekspresi muka.
Di sisi lain, olah raga ditempat terbuka dapat membawa kecenderungan pada kita untuk memikirkan cara permainan yang baik. Misalnya, dalam permainan basball. Chatcher adalah anggota tim permainan basball yang harus paling banyak menggunakan imajinasinya. Ia harus memberikan sederetan alternatif sebelum ia berjongkok. Strategi seluruh tim berpusat pada dirinya. Latihan-latihan kreatif yang diperoleh seorng Chatcher atau kapten kesebelasan, biasanya berguna dalam proses kelanjutan bermain.
Dalam permainan sepak bola, gelandang harus terus menerus menggunakan imajinasinya saat timnya melakukan serangan. Pertimbangan yang dibuatnya mungkin saja merupakan pertimbangan yang berdasarkan intuitif.
Memancing ternyata juga merupakan salah satu kegiatan yang banyak menggunakan imajinasi kreatif. Contoh, dalam keberhasilan mendapatkan ikan sangat ditentukan oleh kemampuan pengail menggunakan akal kreatifnya.
Kita juga percaya bahwa permainan dan penyelesaian teka-teki merupakan suatu latihan yang kreatif. Hampir pada media cetak disuguhkan pengisian teka-teki. Selain untuk mengisi waktu dengan cara santai, juga dapat melatih kreatifitas seseorang. Untuk memecahkan teka-teki, kita harus memutar otak, menggunakan pikiran kita. Karena ternyata teka-teki sangat memberikan aktifitas atau kreatifitas pada syaraf kreatif kita.
Satu hal lagi yang menarik. Yaitu latihan bakat, caranya dengan menciptakan dan menafsirkan kode. Orang yang hobinya membuat kode-kode rahasia, tidak hanya terbatas pada melatih kreatifitas saja, tetapi juga melatih diri untuk menjadi orang yang mengotak-atik dan mengatur strategi dalam hidupnya.

Hobi dan Kesenian Dapat Menyuburkan Kreatifitas
Kebanyakan dari hobi kita ini berkaitan dengan bagaimana mendapatkannya, bukannya bagaimana menciptakannya. Hobi mengumpulkan mempunyai kecenderungan untuk membentuk pengetahuan dan melatih pertimbangan daripada merangsang imajinasi. Karena hobi memberikan tingkat latihan kreatifitas yang berlainan, maka sebaiknya kita memilih hobi yang memerlukan usaha imajinatif.
Pada umumnya pekerjaan tangan lebih banyak memberikan latihan kreatif daripada hobi mengumpulkan. Tampaknya terjadi pengaruh timbal balik antara aktifitas otak dan pekerjaan tangan yang tepat. Keterampilan tangan yang tidak dipergunakan merupakan salah satu penyebab kemalasan manusia.
Pekerjaan tangan banyak memberikan sumbangan pada kekreatifitasan, jika kita bersedia memikirkan desain-sesain dan sekaligus mengerjakannya. Misalnya, pembuatan keranjang, sulam menyulam, mengukir kayu, merancang model dan keterampilan lainnya. Mengubah barang-barang bekas menjadi suatu barang yang berguna atau ornamen juga merupakan tantangan bagi kreatifitas. Dengan kita dapat mengerjakan benda-benda tersebut leawat keterampilan tangan, akan dapat menemukan kebahagiaan dan sekaligus merupakan penyaluran energi yang menguntungkan kreatifitas kita.



Kita dapat terus melatih imajinasi dengan mencoba memikirkan hobi baru.
Dunia seni tampaknya juga memberi peluang besar untuk pengembangan kreatifitas. Dalam seni musik, rupa, tari, sastra dan teater, imajinasi sangat diperlukan. Hasil karya seni yang kita ciptakan dapat terbentuk wujud yang indah, tergantung pada bagaimana cara mengerjakannya, dan bagaimana cara kita menikmati. Misalnya, saat kita mendengarkan alunan musik dengan pasif, hanya menyediakan suasana batin untuk berimajinasi saja, tetapi jika kita mencoba mengubah lagu secara aktif merupakan latihan kreatifitas.
Dalam bidang seni rupa, khususnya seni lukis. Pelukis tidak pernah gagal menghubungkan imajinasinya dalam setiap sapuannya. Setiap sapuan kuas, pena, pensil mempunyai kecenderungan untuk menampakkan kemampuan emosinya . Hal ini yang disebut asosiasi ide-ide. Ada seorang pelukis yaang mengatakan, sentuhlah salah satu bagian dari kanvas dan segera saja kita akan memperoleh ide untuk bagian yang lainnya”.

Bacaan Menyuburkan Kreatifitas
Sementara ada pendapat umum, ”Bacaan dapat membentuk manusia seutuhnya”. Bacaan memberikan makanan pada imajinasi. Tetapi untuk mendapatkan semua itu, kita harus selektif dalam memilih bacaan. Satu pertanyaan untuk menguji apakah bacaan itu baik atau tidak, adalah tergantung seberapa tinggi mutu latihan yang diberikan oleh buku yang dibacanya, bagi perkembangan kreatifitas kita.
Buku-buku fiksi yang baik, merupakan batu pengasah imajinasi yang baik. Buku-buku lain, juga memberikan latihan bagi imajinasi, walaupun lebih bersifat sebagai alat penghibur. Cerita-cerita misteri juga akan memberikan latihan kekreatifan. Jika saat membacanya kita bertindak seolah-olah adalah seorang pelakunya, bukan hanya sekedar sebagai penonton. Dan khususnya dalam membaca, begitu kunci persoalan sudah kita temukan, kita mencoba untuk menemukan, siapa yang melakukan itu.
Cerita pendek dianggap sebagai cerita yang dangkal semata-semata, karena ceritanya terlalu mengabaikan imajinasi. Untuk mendapatkan kekreatifan sebanyak-banyaknya dari jenis cerita ini, sebaiknya kita mencoba untuk membaca setengah cerita saja, kemudian pikirkan dan kita buat perinciannya. Lalu kita dapat berpikir untuk separoh atau setengah cerita yang lain. Dengan jalan demikian, kita dapat memberikan latihan yang cukup bagi imajinasi kita.
Menurut penilaian Henry Enerson Fosdick, bacaan yang paling bermanfaat adalah bibliografi. Setiap penerbitan riwayat hidup yang berharga, tidak pernah tidak mengungkapkan catatan mengenai pencetusan ide yang dapat menimbulkan semangat. Doktor Albert C. Butzer meyakini kitab suci sebagai sumber pengembang kreatifitas bagi kita yang membacanya dengan benar. Demikian juga halnya dengan William Lyon Phelps, ia juga memuji kebaikan membaca kitab suci bagi latihan mental.
Majalah-majalah dan surat kabar sangat membantu dalam mengisi bahan imajinasi. Misalnya majalah wanita tidak hanya melakukan hal itu saja bagi pembacanya, tetapi juga seringkali memuat artikel-artikel yang dapat memberikan inspirasi bagi usaha-usaha kreatif. Dan majalah-majalah, surat kabar yang memuat tulisan ilmiah populer, juga akan memberikan kepada pembacanya pada suasana kreatif dan juga berfungsi sebagai tempat pameran ide-ide baru.
Banyak diantara kita yang membiarkan otak kita, ia hanya sekedar menyerap apa saja yang dibaca, tetapi tidak pernah mendesak untuk melakukan usaha-usaha yang kreatif. Sebenarnya kita mempunyai energi yang cukup untuk melatih kekuatan kreatifitas.
Dalam buku yang ditulis Mortimer Adler, How To Read A Book, dibedakan antara informasi dan penerangan sebagai hasil Dari membaca, suatu perbedaan yang menentukan tentang sampai sejauh mana bacaan dapat membantu perkembangan kreatifitas imajinasi. Untuk mendapatkan kejelasan, kita harus berpikir pada saat membaca. Jadi dengan demikian lebih banyak ide yang akan kita dapatkan dari membaca, seringkali ide-ide itu diberikan dalam keseluruhan halaman, yang tidak berkaitan dengan pemikiran kreatif yang kita hasilkan.
Bacaan juga memberikan latihan-latihan kekreatifan yang juh lebih baik apabila pada saat membaca, kita membuat catatan. Hal ini menyebabkan kita menggunakan energi yang lebih banyak. Hampir dalam seluruh kehidupan kita diharapkan dapat berhubungan dengan bacaan. Di meja, didekat tempat tidur, dan di mana saja kita berada, kalau diwarnai buku-buku bacaan yang sering dibacanya maka dapat dipastikan kita akan kaya dengan ide, lebih-lebih kalau kita mau mencatat apa-apa yang kita anggap penting dan berharga dari bacaan tersebut.
Prof. Hugnes Mearns, seorang pelopor dalam pengajaran kreatifitas, menyimpulkan sebagai berikut: ”Jenis bacaan yang tepat adalah bacaan yang banyak mengandung vitamin. Mereka yang mengabaikan bagian-bagian pemberi kekuatan, kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam hidup yang singkat ini. Tetapi, secara jujur kita harus mengakui banyak orang yang mampu menghidupkannya dengan hatinya, suatu bacaan yang kaya akan pengalaman; tetapi hal ini memerlukan waktu yang lebih lama lagi”.

Mengarang sebagai Latihan Kreatifitas
Mengarang sangat bermanfaat untuk melatih imajinasi. Tes-tes ilmiah menilai, fasilitas dalam karang mengarang adalah sebagi bahan dasar dari bakat yang kreatif. Ada sementara orang berpendapat, bahwa latihan mengarang sangat diperlukan oleh setiap upaya mental yang mengarah pada efisiensi kerja.
Kita tidak harus dilahirkan sebagai penulis. Setiap penulis dulunya juga orang biasa. Banyak penulis-penulis terkenal, yang seolah-olah namanya tidak pernah absen dilembaran surat kabar atau majalah. Mereka dapat berhasil demikian tentu saja mengalami proses panjang dari latihan, dan tidak pernah putus asa. Dan memang perlu disadari bahwa penulis bukanlah bakat yang langsung dimunculkan, tetapi faktor berlatih menentukan sekali.
Jika kita menggunakan imajinasi, kita tidak harus menjadikan sebagai penyebab keputusasaan. Karena satu hal yang dapat menempatkan diri pada posisi strategis di antara penulis-penulis terkenal, maka kita bercermin dan menyadari bahwa penulis-penulis tersebut tetap tegak dibawah kritikan-kritikan yang gencar.
Kendati, sekaligus kita tidak mencoba untuk menulis secara profesional, masih banyak bentuk usaha amatir yang dapat mempertajam pikiran-pikiran kreatif kita. Bahkan, menulis surat pribadi kepada teman atau orang tua, juga memberi latihan kita yang sangat berguna, dan tentu saja apabila dilakukan dengan benar dan tepat.
Dengan menulis atau mengarang kita dapat mengorganisasikan pikiran secara baik. Dan dalam menghadapi persoalan, bagi kita yang terbiasa mengarang tidaklah merasa bingung dan takut. Hal seperti ini, telah terbiasanya latihan berpikir dan seringnya bertanya pada dirinya sendiri dengan perangkat pertanyaan, ”apa, mengapa dan bagaimana”. Setiap pengarang, pasti akan tanggap terhadap masalah yang timbul. Sehingga seolah-olah dengan timbulnya masalah, mereka ikut terlibat berbicara, berpikir untuk memecahkan masalah lewat rangkaian kata-kata yang disusunnya.

Latihan Memecahkan Masalah secara Kreatif
Cara yang palig langsung untuk mengembangkan kreatifitas adalah dengan melatih atau mempraktekkan kreatifitas, yaitu dengan benar-benar memikirkan penyelesaian masalah-masalah tertentu. Latihan semacam ini merupakan inti bagi setiap pelajaran yang dilakukan dalam problem solvinga yang kreatif, **********
Maswan, Dosen, Pembantu Dekan (PD III) Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara

IDENTITAS PENULIS:

Nama : Maswan
Tempat/tgl lahir : Jepara, 21 April 1960
Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2 Magister Manajemen
Alamat Rumah : Jerukwangi RT 01/RW VII Bangsri Jepara 59453
Alamat Kantor : INISNU Jepara, Jl. Taman Siswa (Pekeng)Tahunan Jepara
Jln. Taman Siswa (Pekeng) No. 9 Tahunan Jepara Telp/Fax (0291)593132.E-mail:inisnujpa@yahoo.co.id,http\\ www.inisnujepara.ac.id
Kontak person : 081325702426, email: maswan.drs@7gmail.com
Pengalaman menulis: 1. Menulis beberapa artikel dan resensi buku yang terbit di bebepa surat kabar.
2. Menulis beberapa judul buku
Pengalaman bidang Jurnalistik:
1. Pernah menjadi Wartawan dan pengelola surat kabar kampus IKIP Malang (Universitas Negeri Malang).
2. Ketua penyunting Jurnal Ilmih Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara




Tidak ada komentar:

Posting Komentar