Rabu, 15 April 2009

PENGGALIAN IDE LEWAT BRAINSTOMING
Oleh: Maswan

Ide-ide yag baik kebanyakan dihasilkan dari suatu penelitian yang terorganisir dengan rapi. Usaha kerjasama semacam ini baru dimulai beberapa abad yang lalu. Para peneliti pada waktu itu bekerja sendiri-sendiri. Mereka kebanyakan para amatir yang bekerjasama dalam masyarakat ilmiah. Dengan perkembangan jaman kerja sendiri dirasa kurang mengutungkan, maka diantara ilmuwan menyadari pentingnya kerja kelompok dalam meneliti suatu masalah.
Penelitian modern yang dilakukan di laboratorium, merupakan kerja tim. Dan para staf bekerja dengan serius untuk mendapatkan suatu ide. Persoalannya dibagi kedalam kelompok-kelompok yang sudah dispealisasikan -- satu kelompok meneliti masalah kimia, satu keompok masalah fisika dan seterusnya. Dan cara demikian tampaknya menghasilkan suatu yang gemilang.
Pemikiran Pribadi Tetap Merupakan Hal yang Penting
Walaupun penelitian yang terorganisir sudah mengalami kemajuan yang pesat, tetapi kreatifitas individu masih tetap merupakan hal yang banyak berpengaruh. Kebenaran ini diakui oleh kebanyakn ilmuwan. Prosedur yang umum adalah memberikan keyakinan pada peneliti, bahkan peneliti termuda sekalipun, bahwa gagasannya akan tetap dihargai sebagai miliknya.
Dengan begini, kita seantiasa mengethui siapa yang melakukan penemuan, dan pada tanggal, bulan dan tahun berapa ide itu muncul sampai bentuk karya. Dan hal semacam ini akan memberikan dorongan pada seriap individu untuk bekerja sebaik mungkin, untuk mempertahankan kemampuan kreatifitasnya, tidak hanya pada saat tertentu, melainkan setiap saat.
Doktor Ernest Benger, nada filsafatnya demikian, ”Tak pernah ada ide yang dihasilkan selain dari pikiran satu orang saja. Walaupun juga kita mengubah pemikiran itu atau memberikan tambahan dengan pertimbangan kemungjinan menyatukan orang-orang itu ke dalam suatu organisasi yang terkoordinasikan, kenyataannya masih tetap saja bahwa setiap ide merupakan hasil dari satu pikiran.
Sebagai bukti mengenai hal ini, sejarah telah terisi penuh dengan nama-nama pemikir kelas kakap yang bekerja sendiri. Misalya, Robert Kock, dikatakan oleh Paul de Kruif bahwa, ”Ia seorang peneliti yang lebih menyukai bekerja sendiri, yang tidak mengetahui apa-apa megenai seni melakukan percobaan.” Sebagai seorang dokter umum, biasa dengan melakukan dorongan kreatif yang tinggi, ia bahwkan tidak mempunyai peralatan eksperimen. Ia sendirian menghadapi proses yang diajukan isterinya, berjuang merintis jalan dari satu ide ke ide yang lain, sampai berhasil memisah-misahkan bakteri berdasarkan tipenya.
A. Atwater Kent adalah seorang peneliti laboratorium yang pekerja sendirian. Ia memenangkan juara pertama dalam industri radio, melawan perusahaan-perusahaan besar. Bahkan, setelah ia memiliki sebuah laboratorium dengan staf yang baik, ia tetap mendesain setiap model barunya seorang diri.
Sebagaimana ada orang-orang yang secara emosional dapat melakukan pekerjaan kreatif terbaik mereka seorang diri, maka kita pun harus melakukan pekerjaan yang sesuai dengan sifat panggilan kita.
Usaha pemerolehan ide yang dilakukan individu dapat menjadi lebih produktif apabila dilakukan dengan hati-hati dan mentodis. Tetapi, ada satu hal yang harus diperhatikan yaitu masalahnya harus benar-benar jelas. Cara yang paling sederhana untuk melakukan hal ini adalah dengan melukiskan masalah umumnya pada secarik kertas, membuat daftar tertulis dari komponen-komponen, dan akhirnya memilih sub-masalah yang paling sesuai untuk pemecahan secara kreatif.
Proses pemerolehan ide harus dilakukan secara sistematis, dengan membuat daftar tertulis dari alternatif-alternatif sebagai petunjuk yang tepat menuju ke cara penyelesaian. Tentu saja, dalam melakukan semua itu kita harus mengikuti dua prinsip dasar dari pemerolehan ide.
1) Manunda pengambilan keputusan;
2) Mengumpulkan alternatif sebanyak mungkin.
Kedua prinsip ini merupakan initi dari prosedur yang disebut dengan brainstoming kelompok.
Usaha Kelompok Merupakan Penunjang
Disini sebaiknya diperjelas mengenai konsep yang salah tentang brainstoming kelompok. Kebanyakan orang telah salah anggap bahwa usaha kelompok ini berarti menggantikan usaha individual. Sebenarnya adalah bahwa brainstoming kelompok ini diajukkan semata-mata sebagai suplemen idiasi individual.
Prof. John Arnold, pernah mengatakan, ”salah satu alat yang paling berguna dalam aktivitas kreatif yang terorganisasi, khususnya untuk aktivitas kelompok yang terorganisir adalah brainstoming. Sekarang banyka diantara perusahaan yang menggunkan berbagai macam bentuk brainstoming untuk membantu mengumpulkan alternatif, yang dikemudaian hari dapat dievaluasi dan akhirnya dapat diterapkan dan diuji keakuratannya.”
Kita percaya bahwa brainstoming akan sangat berhasil, karena ia merupakan salah satu bentuk dari terapi kelompok. Dalam suasana ini kita akan mendapatkan suatu keadaan yang ideal untuk menjadi diri kita sendiri. Kita membuat suatu lingkungan yang berisi hal-hal yang penting yang dapat memberikan keamanan dan ’kebebasan psikologis! Sama sekali tidak ada standar evaluasi yang berhasil dari luar. Kita tidak perlu takut dianggap bodoh. Bahkan, secara efektif evaluasi internal dikesampingkan, karena kita secara khusus diminta untuk memikirkan sembarang ide semampu kita, dan sebanyak yang dapat kita peroleh. Untuk memenuhi tuntutan dan kuantitas ini, membuat kita tidak lagi mempunyai waktu untuk mengevaluasi ide-ide kita sendiri.
Kita yakin bahwa seorang individu dapat membentuk satu kelompok brainstoming dengan dirinya sebagai satu-satunya anggota, karena kita dapat kelakukan itu, dan kira pun tahu banyak orang lain yang juga dapat melakukan hal itu. Dalam hal ini penghilangan standar penilaian internal dan eksternal; penggunaan yang tepat dari daftar cek daerah pemikiran atau daftar masalah yang berhubungan, atau apa yang kita punyai dapat menghasilkan banyak sejali ide dan alternatif. Yang pada akhirnya dapt dievaluasi sebagai pemecahan yang tepat untuk beberapa masalah yang kita hadapi. Beberapa orang memang tidak membutuhkan suatu kelompok (walaupun mungkin ini aka membantu mereka) untuk memikirkan sederetan pendekatan untuk menyelesaikan suatu masalah. Brainstoming individula harus didorong dan dikembangkan, bukan sebagai pengganti, tetapi sebagai penunjang bagi kegiatan brainstoming kelompok. Analisis morfologis dapat dianggap sebagai senacam ’brainstoming’ individual.
Dengan cara yang sama, aturan-aturan brainstoming dapat diterapkan dan harus diperluas untuk kelompok yang lebih besar dari kelompok yang hanya beranggotakan enam sampai sepuluh orang saja. Tidak ada alasan, mengapa bentuk aturan yang sudah dibuat tidak dapat diterapkan terhadap seluruh lembaga penelitian atau bahkan terhadap seluruh perusahaan. Jika semu anggota dari suatu organisasi diberi semangat untuk berpikir seberani mungkin tanpa merasa takut membuat kesalahan. Hal ini akan mendapatkan keuntungan. Ide-ide yang diusulkan anggota, dievaluasi secara individual, dan semua rencana yang retak dibersihkan sebelum terjadi kerusakan, ternyata hasil kegiatan itu jauh lebih berani dan imajinatif jika dibandingkan dengan apa yang dihasilkan dalam beberapa organisasi saat ini.
Walaupun pada mulanya, brainstomig dimaksudkan untuk kegiatan kelompok, namun ini sebenarnya diperluas sampai keseluruh segi organisasi itu. Jika seorang individu dapat berbrainstoming, maka suatu perusahaan pun dan melakukannya. Aturan-aturan penting untuk membentuk kelompok kecil yang baik, dapat dimodifikasikan untuk disesuaikan dengan individu atau seluruh organisasi itu.
Dr. Jare Clark, juga memberikan bantuan untuk memperjelas beberapa konsep yang salah mengenai penggunaan prinsip penundaan pengambilan keputusan. Ketika bicara mengenai hal ini, ia mengatakan: ”Penundaan keputusan tidak mengurangi pentingnya pemikiran judicial, tetapi lebih cenderung meningkatkan kebutuhan akan pertimbangan dikarenakan lebih banyak jumlah dan veriasi ide yang harus dipilih.
Nilai prinsip itu tidak terbatas pada tingkat pemerolehan ide dari proses pemecahan masalah. Sebagaimana hal itu juga sering membantu dalam pembatasan masalah, pengembangan dan penerapan ide-ide yang terpilih.
Kegunaan prinsip penundaan keputusan tidak hanya terbatas pada usaha kerjasama saja, tetapi bahkan lebih bernilai lagi dalam pertemuan-pertemuan kelompok, karena prinsip itu mempuyai kecenderungan mengurangi perasaan takut ditertawakan, dan mencegah pembuangan waktu dalam membicarakan setiap ide.
Ingatlah, penelitian ilmiah telah memperlihatkan bahwa jika para pencetus ide individual mengikuti prinsip penundaan pengambilan keputusan, mereka akan menghasilkan hampir dua kali banyak ideyang bagus, dibandingkan jika mereka langsung mengambil keputusan berupa penundaan waktu.
Tim Beranggotakan Dua Orang
Salah satu cara untuk memulai bekerja secara kreatif adalah dengan menentukan waktu, berkonsentrasi dan atau bekerjasama dengan seseorang.
Banyak diantara kita yang dapat bekerja secara lebih kreatif, jika bekerjasama dengan kawan kerja yang tepat, karena kerjasama cenderung membuat orang berusaha dan memacu kemampuan mengasosiasi pikiran kita. Mengenai hal ini, kilatan pikiran yang dihasilkan oleh satu pikiran dapat menghasilkan suatu persamaan yang ada dalam pikiran orang lain.
Dalam cerita komidi, kerjasama antara dua orang, sudah merupakan hal yang biasa. Dua orang teman yang cocok, yang bekerjasama dalam semangat membara, dapat memberikan pengaruh yang saling menguntungkan, sehingga mereka dapat saling mendorong. Kritik mungkin menjadi kurang berpengaruh, karena kritik itu muncul begitu spontan, sebuah lelucon yang biasa saja hanya akan menimbulkan senyum yang hambar, tetapi lelucon yang baik akan mendapatkan sambutan tawa yang hangat dari penonton/lawan bicaranya.
Para penulis cerita sandiwara/drama hampir selalu bekerjasama untuk menciptakan naskah cerita yng baik. Ya, paling tidak ingin memasukkan ide orang lain untuk dimaukkan dalam alur ceritanya. Dari m,ateri yang masuk, dapat terolah dengan segar menurut celah-celah karakter pelakunya. Ya, memang menulis cerita dapat dilakukan dengan cara sendirian, tetapi bagaimana pun juga dengan adanya kawan yang cocok, akan dapat membuat cerita yang jauh lebih baik. Dan kalau berhasil, memungkinkan dapat suatu bentuk yang benar-benar berhasil.
Metode ini dipilih, adalah secara bersama-sama mempersiapkan sebuah out line ’garis besar cerita’ yang memungkinkan mereka berdua mengetahui ke mana akan melangkah. Setelah mendiskusikan masing-masing adegan, dibagi penulisannya yang pertama dari naskah cerita yang sebenarnya.
John Wintarop menulis sebuah tiga serangkai yang terkenal dari General Electric; ”Ketiga orang itu merupakan sebuah tim yang ketenarannya telah menembus setiap penjuru dunia perlistrikan. Mereka bersama-sama menghasilkan sebuah saluran yang sempurna dari peralatan arus bolak-balik, yang diperkenalkan sebuah iklan sebagai sistem SKC, singkatan dari Stanley, Kelly, Chresney. Mereka adalah tiga serangkai yang agresif, dan karya mereka sangat mempercepat kemajuan aeus bolak-balik.”
Begitu juga suatu penghargaan yang tinggi terhadap hubungan antara pria dan wanita. Sering kita jumpai pasangan suami isteri yang kreatif. Dalam bidang tulis menulis, tarik suara dan sebagainya, banyak kita jumpai pasangan semacam ini.
Dalam penelitian ilmiah, ada lebih banyak tim campuran seperti Madame Curi dan suaminya. Suami isteri David Bruces bertahan sebagai perintis yang kreatif. David Bruces tidak akan memikirkan penyebab dan cara menghambat bagi kesulitan tidurnya tanpa bantuan isterinya. Tetapi, betapa kontranya antara Ny. David Bruces dengan Ny. Robert Koch! Isteri Koch selalu mengganggu dan berusaha untuk membuat koch menghentikan pembedahan binatang yang dilakukannya, karena hal itu membuatnya begitu bau, sedangkan Ny. Bruce tidak hanya menghibur suaminya untuk melanjutkan pekerjaannya saja, tetapi ia sendiri juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang serupa.
Tehnik untuk Dua Orang
Untuk mendapatkan kreatifitas maksimal dalam tim kerja, masing-masing anggota dalam kerjasama itu harus mempunyai waktu untuk melakukan pemikiran sendiri. Dengan bekerjasama, kemudian bekerja sendiri, dan bekerjasama lagi akhirnya pasangan itu mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mencapai ide terbaik dalam pemikiran kreatif.
Untuk memberikan ilustrasi mengenai hal ini, marilah kita perhatikan modus operandi dari seorang dokter keluarga, dan seorang spesialis ketika seorang pasien memerlukan bantuan konsultasi penyakitnya, kedua dokter memeriksa bersama-sama gejala-gejala yang ada pada pasien, bersama-sama mempelajari hasil pemotretan sinar X, dan akhirnya bersama-sama menyetujui diagnosis mereka. Fase dari kerjasama mereka ini hanya memerlukan pertimbangan saja. Tetapi, pernyataan mengenai pengobatannya seringkali memerlukan imajinasi, dan karen dua pertimbangan selalu lebih baik dari satu pertimbangan, maka kadang-kadang mereka dapat saling menyesatkan.
Dalam kasus semacam ini mungkin lebih baik bagi dokter keluarga, berkata pada pasiennya demikian: ”kami sudah sependapat mengenai hasil diagnosis penyakit Anda. Mengenai pengobatannya, kami akan mempertimbangkannya semalam. Kami masing-masing secara terpisah akan berkonsentrasi mengenai apa yang harus kami lakukan untuk mendapatkan penyembuhan yang tercepat. Besok, kami akan bertemu di kantor dan kami akan memperlihatkan sederetan ide yang mungkin memberikan harapan. Kami akan mempertimbangkan ide-ide itu dan kemudian mencoba mendapatkan ide yang terbaik. Gabungan dari ide-ide terbaik bagi penyakit Anda. Kami akan datang lagi besok untuk melaksanakan pengobatan yang sudah kami sepakati.
Dalam kasus hipotesis semacam ini, tim memanfaatkan prinsip penundaan pengambilan keputusan dengan membiarkan masing-masing anggota bekerja sebagai individu, setelah bersama-sama menntukan masalahnya dan menentukan fakta-fakta yang berguna.
Prosedur ini juga membantu memberikan jaminan untuk menghindari bahaya, jika salah satu anggota tim akan menghambat kreatifitas anggota lainnya. Semakin tebal kepercayaan seseorang kepada temannya, semakin besar kemungkinan instingnya untuk mengajukan pertayaan ini dan itu pada dirinya sendiri. ”Apa gunanya saya berusaha terlalu giat? Dia toh akan memikirkan jawabannya.” tetapi, ini dapat dihindari apbila masing-masing anggota mengajukan daftar ide sendiri-sendiri.
Intensitas usaha merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan dalam memikirkan penyelesaian masalah-masalah yang sulit, kita harus memiliki suatu perasaan ’keharusan’ untuk berada dalam keadaan kreatif sepenuhnya. Jika kita berada disebuah kapal dan seorang bertanya, ”Apa yang akan kau lakukan seandainya kapal ini menabrak gunung es?” sebagian besar dari kita pasti akan menjawab, ”Saya tidak tahu. Lalu apa yang Anda lakukan?” tetapi, lain lagi jika kita berada seorang diri di kabin, mendengar suara tabrakan yang memekakkan telinga, dari jendela kapal terlihat sebuah gunung es. Lalu merasakan lantai yang berada dibawah kita mulai tenggelam. Intensitas perhatian kita akan terpusat sepenuhnya pada peristiwa itu, dan memaksa kita untuk secepatnya memikirkan apa yang harus kita lakukan. Sebaliknya, jika kita berdua berada di dalam kabin, mungkin kita hanya akan saling memandang dengan pandangan kosong dan menantikan teman kita untuk mengusulkan sesuatu ide.
Bahaya tim kerja semacam ini dapat dihindari hanya dengan prosedur saja. Karena satu hal dalam tenggang waktu tertentu dalam suatu pencarian ide secara kreatif, setiap anggota tim harus menjadi dirinya sendiri, dan melakukan pemerolehan ide sendiri. Jika teman kerjasama itu berkumpul kembali setelah melakukan pemikiran sendiri-sendiri, mereka akan menyadari bahwa telah mengumpulkan lebih banyak alternatif yang berguna dari pada jika mereka selalu berada dalam keadaan bersama terus.
Yang terpenting, teman kerja harus dapat menahan diri untuk tidak memberikan argumen yang bersifat merusak, hal ini dikatakan oleh David Victor. Ia dan Albert Little merupakan penulis-penulis yang tetap mempertahankan jam kerja yang teratur dan melakukan bisnis penulisan yang mereka lakukan bersama. Setelah mereka membuat outlinenya secara tertulis. Serelah itu mereka bercakap-cakap sebanyak mereka tulis, tetapi tidak pernah berdebat. Jika salah seorang dari mereka tidak setuju dengan baris atau ide tertentu, segera menghilangkannya dan mulai memikirkan yang lebih baik. ”Jika kami membiarkan diri terlibat dalam perdebatan, kami berdua akan saling ngotot da tidak akan dapat bekerjasama.” ucap David Victor. Jadi mereka berdua dengan sengaja menghilangkan hal-hal yang akan saling membuat putus asa yag seringkali membinasakan ide-ide yang masih dalam taraf pembentukan.
Dalam pembahasa ini mencoba mengusulkan beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan lebih banyak ide yang baik melalui usaha sendiri maupun bekerjsama.
Hal utama yang harus selalu diingat adalah bahwa kita dapat menghemat atau membantu mengalirkan ide-ide kita, tergantung pada yang sengaja kita lakukan. Mengenai berbagai macam cara dimana kit dapat memberikan petunjuk pada pikiran kita, yang terpenting adalah menjaga kita untuk menjadi kreatif gan kritis pada saat yang sama.
Jika kita membiarkan penilaian kita turun tangan sebelum waktunya, tidak perlu lagi kita akan mematikan ide-ide yang mungkin merupakan ide yang paling berharga. Oleh karena itu, kita harus dengan sadar menunda evaluasi sampai periode berikutnya, sehingga kita dapat memikirkan lebih banyak ide-ide dan lebih banyak lagi. Sehingga kita kemudian dapat menyaring dan menimbang ide-ide kita dengan lebih adil.


**************OOO************

Maswan, dosen, Pembatu Dekan (PD III) Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara


IDENTITAS PENULIS:

Nama : Maswan
Tempat/tgl lahir : Jepara, 21 April 1960
Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2 Magister Manajemen
Alamat Rumah : Jerukwangi RT 01/RW VII Bangsri Jepara 59453
Alamat Kantor : INISNU Jepara, Jl. Taman Siswa (Pekeng)Tahunan Jepara
Kontak person : 081325702426, Email. Maswan.drs@7gmail.com
Pengalaman menulis: 1. Menulis beberapa artikel dan resensi buku yang terbit di bebepa surat kabar.
2. Menulis beberapa judul buku
Pengalaman bidang Jurnalistik:
1. Pernah menjadi Wartawan dan pengelola surat kabar kampus IKIP Malang.
2. Ketua penyunting Jurnal Ilmih Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara



IDENTITAS PENULIS:

Nama : Maswan
Tempat/tgl lahir : Jepara, 21 April 1960
Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S2 Magister Manajemen
Alamat Rumah : Jerukwangi RT 01/RW VII Bangsri Jepara 59453
Alamat Kantor : INISNU Jepara, Jl. Taman Siswa (Pekeng)Tahunan Jepara
Jln. Taman Siswa (Pekeng) No. 9 Tahunan Jepara Telp/Fax (0291)593132.E-mail:inisnujpa@yahoo.co.id,http\\ www.inisnujepara.ac.id
Kontak person : 081325702426, email: maswan.drs@7gmail.com
Pengalaman menulis: 1. Menulis beberapa artikel dan resensi buku yang terbit di bebepa surat kabar.
2. Menulis beberapa judul buku
Pengalaman bidang Jurnalistik:
1. Pernah menjadi Wartawan dan pengelola surat kabar kampus IKIP Malang (Universitas Negeri Malang).
2. Ketua penyunting Jurnal Ilmih Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara




Tidak ada komentar:

Posting Komentar